"Hai Dahlan, sungguh di
depanmu pasti kau lihat perkara yang lebih besar dan mematikan, mungkin
engkau selamat atau sebaliknya akan tewas.
Hai Dahlan, bayangkan kau
sedang berada di dunia ini sedirian beserta Allah dan dimukamu ada
kematian, pengadilan amal, surga, dan neraka. Coba kau piker, mana yang
paling mendekati dirimu selain kematian. Mereka yang menyukai dunia bisa
memperoleh dunia walaupun tanpa sekolah. Sementara yang sekolah dengan
sungguh-sungguh karena mencintai akhirat ternyata tidak pernah naik
kelas. Gambaran ini melukiskan orang-orang yang celaka di dunia dan
akhirat sebagai akibat dari tidak bisa mengekang hawa-nafsunya. Apakah
kau tidak bisa melihat orang-orang yang mempertuhankan hawa nafsu?"
KH. Ahmad Dahlan Berkata:
"Mengapa engkau begitu
bersemangat saat mendirikan rumahmu agar cepat selesai, sedangkan gedung
untuk keperluan persyarikatan Muhammadiyah tidak engkau perhatikan dan
tidak segera diselesaikan?"
"Aku ini sudah tua,
berusia lanjut, kekuatanku pun sudah sangat terbatas. Tapi, aku tetap
memaksakan diri memenuhi kewajibanku beramal, bekerja, dan berjuang
untuk menegakkan dan menjunjung tinggi perintah tuhan. Aku sangat yakin
seyakin-yakinnya bahwa memperbaiki urusan yang terlanjur salah dan
disalahgunakan atau diselewengkan adalah merupakan kewajiban setiap
manusia, terutama kewajiban umat Islam."
"Menjaga dan memelihara Muhammadiyah bukanlah suatu perkara yang mudah. Karena itu aku senantiasa berdoa setiap saat hingga saat-saat terakhir aku akan menghadap kepada Illahi Rabbi. Aku juga berdoa berkat dan keridlaan serta limpahan rahmat karunia Illahi agar Muhammadiyah tetap maju dan bisa memberikan manfaat bagi seluruh ummat manusia sepanjang sejarah dari zaman ke zaman."
"Muhammadiyah pada masa
sekarang ini berbeda dengan Muhammadiyah pada masa mendatang. Karena itu
hendaklah warga muda-mudi Muhammadiyah hendaklah terus menjalani dan
menempuh pendidikan serta menuntut ilmu pengetahuan (dan teknologi) di
mana dan ke mana saja. Menjadilah dokter sesudah itu kembalilah kepada
Muhammadiyah. Jadilah master, insinyur, dan (propesional) lalu
kembalilah kepada Muhammadiyah sesudah itu."
KH. Ahmad Dahlan berkata:
"Mengingat keadaan tubuhku
kiranya aku tidak lama lagi akan meninggalkan anak-anakku semua
sedangkan aku tidak memiliki harta benda yang bisa kutinggalkan
kepadamu. Aku hanya memiliki Muhammadiyah yang akan kuwariskan kepadamu
sekalian."
"Karena itu, aku titipkan
Muhammadiyah ini kepadamu sekalian dengan penuh harapan agar engkau
sekalian mau memelihara dan menjaga Muhammadiyah itu dengan sepenuh hati
agar Muhammadiyah bisa terus berkembang selamanya."
"Usaha berjuang dan
beramal tersebut aku lakukan dengan mendirikan persyarikatan yang aku
beri nama Muhammadiyah. Dengan itu aku berharap kepada seluruh umat yang
berjiwa Islam akan selalu tetap mencintai junjungan Nabi Muhammad
dengan mengamalkan segala tuntunan dan perintahnya."
Tidak Menduakan Muhammadiyah dengan organisasi lain;
tidak dendam, tidak marah, dan tidak sakit hati jika dicela dan dikritik;
tidak sombang dan tidak berbesar hati jika menerima pujian;
tidak jubria (ujub, kikir, dan ria);
Mengorbankan harta benda, pikiran, dan tenaga dengan hati ikhlas dan murni;
bersungguh hati terhadap pendirian.
Menurut pendapat KH. Ahmad
Dahlan, kemunduran umat Islam karena sebagian besar umat Islam terlalu
jauh meninggalkan ajaran Islam. Selain itu disebabkan pula oleh
kemerosotan akhlak sehingga penuh ketakutan seperti kambing dan tidak
lagi memiliki keberanian seperti harimau. KH. Ahmad Dahlan berkata:
"Karena itu, aku terus
memperbanyak amal dan berjuang bersama anak-anakku sekalian untuk
menegakkan akhlak dan moral yang sudah bengkok. Kusadari bahwa
menegakkan akhlak dan moral serta berbagai persoalan Islam yang sudah
bengkok memang merupakan tugas berat dan sulit."
Lalu beliau melanjutkan:
"Namun demikian, jika kita
terus bekerta dengan rajin disertai kesungguhan, kemauan keras, dan
kesadaran tugas yang tinggi, maka insya Allah tuhan akan memberi jalan
dan pertolongan-Nya akan segera tiba."
KH. Ahmad Dahlan berkata :
"Hendaklah setiap warga
Muhammadiyah jangan tergesa-gesa menyanggupi suatu tugas yang ditetapkan
oleh sidang persyarikatan. Telitilah terlebih dahulu keputusan siding
yang menetapkan engkau untuk melakukan suatu tugas apakah pemenuhan
tugas itu bersamaan dengan tugas yang telah engkau sanggupi sebelumnya.
Jika itu terjadi, hendaklah kau permudah memenuhi tugas dalam waktu yang
tidak bersamaan dengan tugas lainnya, agar engkau tidak mudah
mempermainkan keputusan sidang dengan hanya mengirimkan surat atau
memberi tahu ketika mendapati waktu pemenuhan tugas itu bersamaan dengan
tugas lainnya yang telah engkau snggupi sebelumnya."
KH. Ahmad Dahlan berkata :
"Hendaklah setiap warga
Muhammadiyah jangan tergesa-gesa menyanggupi suatu tugas yang ditetapkan
oleh sidang persyarikatan. Telitilah terlebih dahulu keputusan siding
yang menetapkan engkau untuk melakukan suatu tugas apakah pemenuhan
tugas itu bersamaan dengan tugas yang telah engkau sanggupi sebelumnya.
Jika itu terjadi, hendaklah kau permudah memenuhi tugas dalam waktu yang
tidak bersamaan dengan tugas lainnya, agar engkau tidak mudah
mempermainkan keputusan sidang dengan hanya mengirimkan surat atau
memberi tahu ketika mendapati waktu pemenuhan tugas itu bersamaan dengan
tugas lainnya yang telah engkau snggupi sebelumnya."
KH. Ahmad Dahlan Berkata:
"Hendaklah engkau tidak
gampang melibatkan diri dalam perebutan tanah sehingga bertengkar dan
berselisih, apalagi bertengkar dan berselisih di muka pengadilan. Jika
itu engkau lakukan, maka Allah akan menjauhkanmu memperoleh rejeki dari
tuhan."
Suatu ketika, KH. Ahmad
Dahlan bertanya kepada anak-anak muda perempuan Muhammadiyah, "Apakah
kamu tidak malu jika auratmu dilihat kaum lelaki?" Anak-anak muda
perempuan itu serentak menjawab bahwa mereka akan malu sekali jika hal
itu terjadi. Kiai lalu berkata: "jika kau malu, mengapa jika kau sakit
lalu pergi ke dokter laki-laki, apalagi ketika hendak melahirkan anak.
Jika kau memang benar-benar malu, hendaknya kau terus belajar dan
belajar dan jadilah dokter sehingga akan ada dokter perempuan untuk kaum
perempuan!"
KH. Ahmad Dahlan Berkata:
"Di masa yang akan datang,
anak-anak warga Muhammadiyah tidak hanya akan tersebar di seantero
tanah air, tapi akan tersebar ke seluruh dunia. Penyebaran anak-anak
muda Muhammadiyah tersebut juga bukan semata-mata karena tugas keilmuan,
melainkan juga akibat hubungan perkawinan."
KH. Ahmad Dahlan berkata:
"Jika engkau meminta izin
tidak melakukan suatu pekerjaan yang telah ditetapkan oleh suatu
keputusan sidang persyarikatan seperti untuk bertabligh, janganlah
engkau meminta izin kepadaku, tapi memintalah izin kepada Tuhan dengan
mengemukakan alasan-alasan. Beranikah engkau mempertanggungjawabkan
tindakanmu itu kepada-Nya?"
"Jika engkau meminta izin
tidak memenuhi tugas tersebut karena alasan tidak mampu, maka
beruntunglah engkau! Aku akan mengajarkan kepadamu bagaimana memenuhi
tugas tersebut. Tapi, jika engkau meminta izin tidak memenuhi tugas
tersebut hanya karena sekedar enggan, maka tiadalah orang yang bisa
mengatasi seseorang yang memang tidak mau memenuhi tugas. Janganlah
persoalan rumah tangga dijadikan halangan memenuhi tugas
kemasyarakatan!"
Sumber : http://www.gkhwklaten.org/2011/09/pesan-nasehat-dan-wasiat-kh-ahmad.html
0 komentar:
Post a Comment